16 Apr 2011

Menjawab Tudingan "Al-Qur'an Memberikan Pernyataan yang Berbeda-beda tentang Penciptaan Manusia"

Adanya tudingan yang mengatakan bahwa Al-Qur'an memberikan pernyataan yang berbeda-beda tentang penciptaan manusia, karena terkadang disebutkan bahwa disebutkan bahwa manusia itu diciptakan dari: "tanah" (Al-Hajj (25):5), terkadang disebutkan dari :"lumpur hitam yang diberi bentuk" (Al-Hijr (15):28), terkadang disebutkan dari: "tanah liat" (Ash-Shaffat (37):11), terkadang disebutkan dari: "setetes mani" (Yasin (36):77), dan terkadang disebutkan dari: "air yang hina" (al-Mursalat (77):20).


Semua keterangan diatas tidak ada yg bertentangan sama sekali, ayat-ayat tersebut hanya memberitahukan tentang berbagai macam bentuk penciptaan manusia, sebagaimana firman Allah:"Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)." (Nuh (71):14)

Adapun proses penciptaan manusia adalah sebagai berikut: Pada awalnya mereka berasal dari tanah yang dicampur menjadi air hingga menjadi," Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat." (Ash-Shaffat (37):11), kemudian tanah itu didiamkan hingga mengeras, dan didalamnya dikeringkan lagi hingga seperti tembikar."Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar."(Ar-Rahman (55):14), dan tembikar ini berubah aromanya seperti lumpur,"Dan sungguh,Kami telah menciptakan manusia (Adam) vdari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk."(Al-Hijr (15):26), Kemudian tembikar yang telah diberi bentuk itu ditiupkan ruh oleh Allah ke dalamnya hingga menjadi manusia yang sempurna, yaitu Nabi Adam, kemudian darinya terlahirlah semua keturunan manusia dari "air yang hina (mani)." (Al-Mursalat (77):20)

Para Ilmuan Modern telah membuktikan bahwa didalam tubuh manusia terdapat unsur-unsur tanah, seperti zat besi, magnesium, kalium, sodium, kalsium, dan lain sebagainya. Pembuktian itu memperkuat kenyataan bahwa manusia itu terlahir dari tanah. bahkan para ilmuwan juga membuktikan, bahwa prosentase kebutuhan ir untuk manusia sama seperti prosentase kebutuhan air untuk tanah yang ada di muka bumi.

Adapun mengenai proses penciptaan manusia di perut seorang ibu, juga di jelaskan dalam Al-Qur'an, yaitu pada firman Allah:"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Sempurna. (Al-Mukminun (23):12-14)

Lalu setelah manusia mati, mereka akan kembali ke asal penciptaannya, karena awal mula penciptaan manusia adalah dari tanah lalu di akhiri dengan peniupan ruh kedalam jasadnya, maka ketika manusia mati ruh tsb akan keluar terlebih dahulu, dan jasadnya menjadi keras dan kaku seperti tembikar, lalu mengeluarkan aroma yang tak sedap seperti aroma lumpur hitam, kemudian tubuhnya hancur secara perlahan menjadi kepingan-kepingan kecil dan meleleh seperti tanah liat, hingga akhirnya mereka menjadi debu kembali.


BacaSelengkapnya...

15 Apr 2011

Menjawab Tudingan "Di Dalam Al-Qur'an Madu dapat menyembuhkan Segala Macam Penyakit?"

"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl (16):69)

Ada tudingan yg menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan kenyataan yang ada bahwa banyak sekali penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh madu. Mereka menuduh bahwa jika ayat ini benar Kalam Ilahi, maka tentulah madu akan mengobati seluruh penyakit, dan manusia tidak perlu lagi adanya obat ataupun operasi.

Jawabannya: Ayat diatas tidak mengatakan:" fiiha asy-syifaa linnaas" (dengan bentuk ma'rifat dengan kata syifaa), karena jika demikian maka maknanya madu itu mengobati segala penyakit manusia. namun tidak demikian, yang dikatakan adalah:"fiiha syifaa'un linnaas", dengan bentuk nakirah, yang artinya bahwa madu itu memiliki faktor yang dapat menyembuhkan penyakit manusia, bukan semua penyakit.

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa didalam unsur madu terdapat obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pembahasannya tentu akan melebar jika seluruh penyakit yang dapat diobati dengan madu disebutkan semuanya.

Dan telah terbukti madu itu dapat memperkuat sistem imun pada manusia. Dan sistem imun itu dapat membuat manusia tidak rentan terhadap penyakit, atau jika seseorang sudah terserang penyakit maka sistem imun itu akan menjadi penangkal yang tangguh untuk menyembuhkannya.

Sementara itu, sepertinya penuding itu tidak berkaca pada Kitab Suci mereka, yang mana terdapat ucapan yang lebih aneh lagi, yang mengatakan:
Markus_16: !6-18
(16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
(18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Apakah ada yang dapat membuktikan hal tersebut? Dengan meletakkan tangan diatas orang sakit lalu penyakitnya akan sembuh? Apabila benar seperti itu, maka manusia tentunya tidak butuh lagi obat-obatan ataupun operasi.
BacaSelengkapnya...

5 Mar 2011

Menjawab Tudingan "Ayah Bunda Rasulullah SAW di Neraka"

Ketika Nabi pernah di tanya tentang nasib ayah dari seorang yang mati sebelum ia di utus sebagai Nabi, beliau menjawab:" Ayahku dan dan ayahmu di Neraka." Adapun hadistnya adalah sebagai berikut:
” dari Anas bin Malik bahwasanya seorang laki-laki berkata : Wahai Rasulullah di mana ayahku ? Nabi bersabda : ‘ di neraka’ . Ketika orang tersebut berpaling, Nabi memanggilnya lagi dan bersabda : ‘Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di an-naar (neraka)"(H.R Muslim).

Sabda Nabi yang mengatakan " Ayahku dan dan ayahmu di Neraka." adalah sebagai jawaban dari pertanyaan seorang mengenai nasib ayahnya yang meninggal di zaman Jahiliyah. Hadist tsb sepertinya dikatakan sebelum diturunkannya ayat 15 dari Surat Al-Isra, yaitu: "...dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul."Nabi mungkin mengira (wallahu a'lam) bahwa setiap orang yang mati dalam kemusyrikan pasti akan di masukkan ke dalam Neraka, walaupun ia mati sebelum diutusnya seorang Nabi.

Ayat 15 dari surat Al-Isra itu sangat jelas menyatakan bahwa mereka yang hidup pada masa jeda (yakni masa tenggang di antara da orang Rasul) tidak akan diadzab akibat kekufuran mereka, seperti halnya kaum musyrikin sebelm diutusnya Nabi.

Adapun nasib mereka dan nasib orang-orang yang tidak menerima dakwah di zaman sebelum Nabi diutus, atau setelahnya, ataupun dizaman sekarang ini, semuanya telah dijelaskan dalam hadist Nabi yang menyatakan: Ayat 15 dari surat Al-Isra itu sangat jelas menyatakan bahwa mereka yang hidup pada masa jeda (yakni masa tenggang di antara da orang Rasul) tidak akan diadzab akibat kekufuran mereka, seperti halnya kaum musyrikin sebelm diutusnya Nabi.

Adapun nasib mereka dan nasib orang-orang yang tidak menerima dakwah di zaman sebelum Nabi diutus, atau setelahnya, ataupun dizaman sekarang ini, semuanya telah dijelaskan dalam hadist Nabi yang menyatakan: "Adapun golongan manusia yang akan mengajukan banding pada hari kiamat nanti, yaitu para penderita tuna runggu yang tidak dapat mendengar apa-apa, orang-orang yang dungu, orang-orang yang sudah tua renta, dan orang-orang yang meninggal pada masa jeda. Adapun banding orang yang tuna runggu adalah:"Ya Tuhanku, ketika agama Islam Engkau turunkan, aku adalah orang yang tidak dapat mendengar apa-apa." Sementara orang-orang dungu berkata: "Ya Tuhanku, ketika agama Islam Engkau turunkan, aku adalah seorang yang tidak dapat berfikir. Anak kecil saja berani melemparkanku dengan kotoran" Sedangkan para Tua Renta berkata:" Ya Tuhanku, ketika agama Islam Engkau turunkan, aku adalah seorang yang tidak dapat melakukan apa-apa." Dan orang-orang yang meninggal pada masa jeda berkata:" Ya Tuhanku, tidak ada Rasul yang datang kepada kami." Kemudioan mereka di perintahkan ntuk bersumpah, dan segala kepatuhannya mereka bersumpah satu-persatu. Lalu mereka diperintahkan untuk masuk neraka, (sebagian dari mereka patuh dan sebagian lainnya menolak). Mereka yang patuh dan segera masuk dalam ke dalam neraka, maka neraka itu akan di perintahkan untuk memberi kesejukan dan keselamatan kepada mereka. Sedangkan mereka yang menolak untuk masuk kesana, mereka akan ditarik paksa untuk masuk kedalamnya." (Kitab Shahih Al-Jami':881)

Wallahu a'lam.

BacaSelengkapnya...

24 Feb 2011

Menjawab Tudingan "Al-Qur'an Tidak Sesuai Dg Ilmu Pengetahuan Karena Mengatakan Matahari Bersujud?"

Hadis riwayat Abu Zar ra.:
"Bahwa pada suatu hari Nabi saw. bersabda: Tahukah kalian ke mana matahari pergi? Para sahabat menjawab Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda lagi: Matahari berjalan hingga berakhir sampai ke tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia (matahari) terus dalam keadaan begitu hingga difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari pun kembali, sehingga di waktu pagi terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari kembali, sehingga di waktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian ia kembali berjalan tanpa sedikit pun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya itu di bawah Arsy, lalu difirmankan kepadanya: Naiklah, terbitlah dari Barat. Maka pagi berikutnya, matahari terbit dari sebelah Barat. Rasulullah saw. melanjutkan: Tahukah kalian kapan itu terjadi? Itu terjadi saat: Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya itu."


Hadist ini sama sekali tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, seperti yang penuding kira. Apakah hadist ini berbicara tentang sesuatu yang berbeda dengan penciptaan matahari? Atau dengan unsur-unsurnya? Atau dengan pergerakannya? Dan lain sebagainya.

Hadist ini menyebutkan bahwa matahari itu bergulir, dan ini tentu sesuai dengan ilmu pengetahuan. Adapun mengenai bersujudnya matahari dibawah Arsy, dan dikatakan kepadanya:"Kembalilah ke tempat asalmu", ini merupakan hal gaib yang harus umat Islam imani, karena kita semua tidak ada yang mengetahuibagaimana cara pelaksanaannya.

Apakah ada yang tau letak dimana Arsy itu berada, hingga dapat memungkiri hadist ini? seperti kita ketahui bahwa pada setiap detik matahari memiliki tempat terbit dan tempat terbenam di seluruh muka bumi, dan jika di kaitkan dengan hadist diatas maka maknanya adalah: matahari selalu bersujud kepada Allah. Dan memang seperti itulah yang disebutkan di dalam Al-Qur'an pada firman-Nya:"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki."(Al-Hajj:18)

Didalam Bible (Alkitab) malah disebutkan hal yang jauh lebih aneh dari itu, terutama pada kisah Yohanes, diantara keanehan itu adalah:

Wahyu_12:
(1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
(2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
(3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
(4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
(5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
(6) Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
(7) Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
(8) tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
(9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
(10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
(11) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
(12) Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
(13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
(14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
(15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
(16) Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
(17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.


Mazmur_78:
(65) Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur;

Ulangan_23:
(13) Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu.
(14) Sebab TUHAN, Allahmu, berjalan dari tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan menyerahkan musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya jangan Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu berbalik dari padamu."

Yesaya_6:
(1) Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Yesaya_42:
(13) TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
(14) Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap.
(15) Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga.

2_Samuel_22:
(7) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.
(8) Lalu bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar-dasar langit gemetar dan bergoyang, oleh karena bernyala-nyala murka-Nya.
(9) Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala keluar dari pada-Nya.
(10) Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya.
(11) Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin.

Yesaya_30:
(27) TUHAN datang menyatakan diri-Nya dari tempat-Nya yang jauh--murka-Nya menyala-nyala, Ia datang dalam awan gelap yang bergumpal-gumpal, bibir-Nya penuh dengan amarah, dan lidah-Nya seperti api yang memakan habis;
(28) hembusan nafas-Nya seperti sungai yang menghanyutkan, yang airnya sampai ke leher--Ia datang untuk mengayak bangsa-bangsa dengan ayak kebinasaan dan untuk memasang suatu kekang yang menyesatkan di mulut suku-suku bangsa.
(29) Kamu akan menyanyikan suatu nyanyian seperti pada waktu malam ketika orang menguduskan diri untuk perayaan, dan kamu akan bersuka hati seperti pada waktu orang berjalan diiringi suling hendak naik ke gunung TUHAN, ke Gunung Batu Israel.
(30) Dan TUHAN akan memperdengarkan suara-Nya yang mulia, akan memperlihatkan tangan-Nya yang turun menimpa dengan murka yang hebat dan nyala api yang memakan habis, dengan hujan lebat, angin ribut dan hujan batu.
(31) Sebab Asyur akan terkejut oleh suara TUHAN, pada waktu Ia memukul mereka dengan gada.
(32) Sebab setiap pukulan dengan tongkat penghajar yang ditimpakan TUHAN ke atasnya, akan diiringi rebana dan kecapi, dan Ia akan berperang melawan Asyur dengan tangan yang diayunkan untuk peperangan.
(33) Sebab dari dahulu sudah diatur tempat pembakaran--bukankah itu untuk raja--dasarnya dibuat dalam dan lapang, pancakanya penuh api dan kayu; nafas TUHAN menghanguskannya seperti sungai belerang.

Wallahu a'lam.

BacaSelengkapnya...

23 Feb 2011

Menjawab Fitnah "Islam menyembah Ka'bah dan Batu Hajar Aswad" bagian ke-2

Sebelumnya bantahan tentang Islam menyembah Ka'bah dan Batu Hajar Aswad sudah pernah di bahas disini, yaitu Menjawab Fitnah "Islam menyembah Ka'bah" dan Menjawab Fitnah "Islam menyembah batu Hajar Aswad?".

Sesungguhnya umat Islam berdiri di mihrab menghadap Ka'bah, baik mihrab itu terbuat dari batu, tanah liat, kayu ataupun yang lainnya. Begitu juga
Ka'bah,seandainya terbuat dari tanah liat, kayu atau emas, umat Islam tetap menghormatinya karena enghormatan Allah untuknya. Umat Islam menghormati Al-Hajar Al-Aswad juga karena penghormatan Allah untuknya. Sebagaimana yang pernah dikatakan noleh Umar bin Al-Khatab ketika mencium Al-Hajar Al-Aswad,"Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa kamu itu hanya sebuah batu yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudharat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu niscaya aku tidak akan menciummu."


Sementara itu, didalam Alkitab persisnya pada Kitab Keluaran Pasal 25, Kitab Yosua pasal 3, Kitab 1 Samuel pasal 4, dan kitab-kitab lainnya, disebutkan bahwa Nabi Musa dan para Nabi lainnya mengagungkan tabut perjanjian, mengharuminya, meminta pertolongan dengan perantaranya, dan mengaraknya berkeliling kota, seperti yang terdapat pada keterangan berikut ini dan keterangan-keterangan yang lainnya:
Yosua_6:
(11) Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
(12) Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN.
(13) Maka berjalanlah juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara sangkakala terus-menerus ditiup.
(14) Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
(15) Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali.
(16) Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!
(17) Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia


Lalu disebutkan juga bahwa Yosus yang dianggap sebagai Nabi juga mengagungkan sebuah batu karena batu itu telah mendengar firman Allah dan akan menjadi saksi dihadapan kaumnya:
Yosua_24:
(26) Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
(27) Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."


Orang Yahudi sampai sekarang mengagungkan dinding Al-Mabka (versi muslim disebut dengan dinding Al-Buraq) dan membaca Taurat di dekatnya.

Orang-orang Nasrani mencium gambar-gambar dan patung-patung yang mereka anggap Al-Masih (Nabi Isa as) dan Al-Adzra' ((Maryam), padahal bentuknya berbeda-beda dari satu negara ke negara yang lainnya. Diantar mereka ada juga yang bersujud kepada gambar-gambar dan patung-patung itu agar mendapat berkah (menurut mereka) dan mereka berkata memuliakannya adalah pemuliaan Allah juga. Mereka juga mengagungkan salin, meletakkannya dikening mereka, menciumnya dan menganggap sebagai replika salib Al-Masih (menurut mereka), padahal logika sehat seharusnya mereka sangatlah membenci salib.

Mereka juga mengharapkan berkah dengan kue roti yang mereka buat dari tepung, minyak dan air, dan mereka melakukan sebuah ritual khusus untuk itu, kemudian mereka memakannya dan minum sedikit khamar bersamanya. Mereka mengatakan bahwa siapa yang memakan kue roti ini maka seakan-akan dia telah memakan daging Al-Masih dan telah meminum darahnya, dan berkahpun mengalir pada dirinya!! Dengan semua perbuatan ini, mereka melaksanakan perintah sesembahan mereka yang berkata kepada mereka (menurut mereka):
Yohanes_6:
(53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


Lalu disebutkan pula dalam Alkitab:
Kejadian_28:
(10) Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
(11) Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
(12) Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
(13) Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
(14) Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
(15) Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
(16) Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
(17) Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
(18) Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
(19) Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
(20) Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
(21) sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
(22) Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."


Dikisahkan disini bahwa Nabi Ya'kub pergi ke Haran untuk bersembunyi ditempat Laban (pamannya dari pihak ibu), setelah mencuri sesuatu dari Esau (yang menurut mereka seorang Nabi). Di tengah perjalanan, dia meletakkan sebuah batu dikepalanya dan dapun tertidur.Dia bermimpi bahwasanya Allah ada ditempat ini. Dia lalu bangkit, mengambil batu dan menancapkannya seperti sebuah tiang, lalu dia menuangkan minyak diatas kepalanya. Dia myebutkan tempat ini sebagai Betel yang berarti rumah Allah. Lalu pada keterangan lain Alkitab menyebutkan bahwa tiang yang ditancapkannya dinamakan al-mushaffaah, sedangka tempat itu dia sebut dengan nama Betel. setelah itu, mereka melakukan thawaf (berkeliling)disekitar batu tersebut:"Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal dan Mizpa, dan memerintah atas orang Israel di segala tempat itu." (1_Samuel_7:15-16)

Wallahu a'lam.
BacaSelengkapnya...

22 Feb 2011

Menjawab Finah "Nabi Muhammad menikahi Aisyah saat berumur 7 atau 9 tahun" (bagian ke-2)

Bagian ke-Satu: http://bentengmuslimmenjawabfitnah.blogspot.com/2010/12/menjawab-finah-nabi-muhammad-menikahi_19.html

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernah keberatan dengan pernikahan seperti ini, karena ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn`Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untukmenerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakarlain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama diIraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslimmenunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagiAisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internalkontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya kontradiksiyang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karena itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkancukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layakdisebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur'an menolak pernikahangadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankankepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.

Untuk lebih jelasnya, silahkan baca 9 Bukti bahwa Rasulullah SAW tidak menikahi Aisyah pada saat berumur 7 Tahun atau 9 Tahun di: http://bentengmuslimmenjawabfitnah.blogspot.com/2010/12/menjawab-finah-nabi-muhammad-menikahi_19.html


Sepertinya penuding itu lupa jika Maria (ibunda Yesus) yang diduga berusia sekitar 12-14 tahun telah dinikahi oleh Yusuf (Joseph)Tukang Kayu yang diduga telah berusia 90 tahun! Artikel di bawah ini membuktikannya:

Ensiklopedia Katholik
Online : http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm

Mary, then twelve to fourteen years of age. Joseph, who was at the time ninety years old, went up to Jerusalem among the candidates…that St. Joseph was an old man at the time of marriage with the Mother of God.

Terjemahan.
“Maria, kemudian berumur 12 hingga 14 tahun, Yusuf, yang pada waktu itu sedang berumur 90 tahun, pergi ke Yerusalem diantara kandidat-kandidat….. bahwa St. Yusuf adalah seorang lelaki tua pada waktu menikahi ibunya Tuhan.”

Berikut ini mari kita lihat juga bagaimana kelakuan para Nabi yg ditulis dalam Alkitab:

2_Samuel_11:
(2) Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
(3) Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."
(4) Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
(5) Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."
(6) Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: "Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud.
(7) Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.
(8) Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.
(9) Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.
(10) Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu?"
(11) Tetapi Uria berkata kepada Daud: "Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!"
(12) Kata Daud kepada Uria: "Tinggallah hari ini di sini. Besok aku akan melepas engkau pergi." Jadi Uria tinggal di Yerusalem pada hari itu. Keesokan harinya
(13) Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.
(14) Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria.
(15) Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
(16) Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.
(17) Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
(18) Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud jalannya pertempuran itu.
(19) Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: "Jika engkau sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja,
(20) dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu: Mengapa kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang? Tidakkah kamu tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok?
(21) Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."
(22) Lalu pergilah suruhan itu dan sesampainya ia memberitahukan kepada Daud segala yang diperintahkan Yoab kepadanya.
(23) Suruhan itu berkata kepada Daud: "Orang-orang itu lebih kuat dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang. Tetapi kami mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.
(24) Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."
(25) Kemudian berkatalah Daud kepada suruhan itu: "Beginilah kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu. Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan runtuhkanlah itu. Demikianlah kau harus kuatkan hatinya!"
(26) Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.
(27) Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.


Kejadian_19:
(29) Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.
(30) Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
(31) Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.
(32) Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
(33) Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
(34) Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
(35) Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
(36) Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
(37) Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.
(38) Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

Alkitab juga menyebutkan kebohongan yang dibuat-buat oleh manusia tentang nabi Daud, bahwasanya Ia menikahi seorang putri dari Raja Saul, dengan mempersembahkan mahar yang paling aneh didunia. Mahar yang disyaratkan oleh Raja Saul adalah seratus kulit kelamin orang-orang Palestina, dan Nabi Daudpun menyetujuinya bahkan melebihkannya dengan memberikan mahar sejumlah dua ratus kulit kelamin. Berikut ini adalah ayatnya:

1_Samuel_18:
(25) Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
(26) Ketika para pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, maka setujulah Daud menjadi menantu raja. Waktunya belum genap,
(27) tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang serta membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.
(28) Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud.


Kulit Khitan yang dimaksud adalah kulit yang terpotong dari kelamin pada saat di khitan.

Wallahu a'lam.




BacaSelengkapnya...

15 Feb 2011

Menjawab Tudingan Allah Bersumpah Demi Makhluk bag.2

Pertanyaan: Apakah membutuhkan sumpah hingga manusia membenarkan Allah atau untuk menegaskan firman-Nya, padahal Dia adalah Yang Maha benar? Sebab di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Allah ersumpah dengan waktu fajar, matahari, waktu dhuha, bulan dan makhluk lainnya.

Jawaban: Sesungguhnya segala sesuatu yang Allah bersumpah dengannya memiliki kedudukan penting dalam kehidupan manusia. Maka seakan-akan bersumpah dengan sesuatu itu untuk menarik perhatian manusia akan keutamaannya. Selain itu, Allah berhak untuk bersumpah dengan apa saja yang dikehendaki-Nya, sedangkan manusia tidak boleh bersumpah kecuali dengan nama Allah. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sungguh dia telah menyekutukan-Nya."(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ahmad)

Silahkan penuding itu membuka kitab suci mereka dan bacalah:

Yosua_5:
(6) Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman TUHAN. Kepada mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Yesaya_62:
(8) TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah;

Matius_23:
(20) Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
(21) Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
(22) Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

Mazmur_110:
(4) TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Kejadian_22:
(16) kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

Wallaahua'lam.
BacaSelengkapnya...

14 Feb 2011

Menjawab Tudingan "Embriologi yg diterangkan dalam Al-Quran menjiplak (plagiarize) hasil penemuan ilmuwan Yunani kuno??"

Pernyataan para misionaris bahwa embriologi yang diterangkan dalam ayat-ayat Al Quran menjiplak (plagiarize) hasil penemuan ilmuwan Yunani kuno, maka informasi tentang embrilogi yang ada dalam ayat-ayat Al Quran harus ditolak. Karena ada informasi dalam Al Quran yang tertolak, maka Al Quran bukanlah wahyu dari Allah !!
Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak hasil penelitian ilmuwan Yunani kuno adalah suatu tuduhan yang seruis, oleh sebab para misionaris harus mempu secara factual membuktikan dgn bukti-bukti konkrit!!
Menanggapi masalah tsb diatas perlu ditegaskan terlebih dahulu difinisi dari menjiplak (plagiarize)

Menurut Webster dictionary, menjiplak(plagiarize) adalah kegiatan menyalin secara utuh (to copy) hasil karya/pemikiran orang lain untuk kepentingan diri sendiri tanpa menghiraukan kepentingan nara sumbernya.

Untuk membuktikan tuduhan misionaris tsb, berikut adalah informasi hasil penelitian ilmuwan Yunani kuno tentang embrio.

1.1 Embriologi menurut Hippocrates

Hippocrates (460 – 377 SM) adalah tabib berkebangsaan Yunani dan pendiri sekolah pengobatan Hippocrates. Ilmu embrologi yang disusun oleh Hippocrates terdiri dari tiga buku yaitu the treatuse on Regimen, The work on the seed dan The Nature of the Child (copy right : Hippocratic wrtings, Penguin Classic, 1983)
Ringkasan embriologi menurut Hippocrates
Makhluk hidup tersusun dari dua unsur utama yaitu : air dan api. Pembentukkan embrio dilakukan oleh api. Saripati makanan embrio berasal dari makanan & nafas dari ibunya. Embrio terbentuk secara simultan. Embrio mengembang & terlihat nyata pada kurun yg bervariasi (40 hari, yang lain menyebutkan 2,3 atau 4 bulan). Kedua pasangan mempunyai sperma yg sama yaitu sperma wanita dan pria. [/b][/i]Sperma[/i][/b] berasal (diproduksi) dari seluruh tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh yg kuat.


Embrio diberi makanan melalui darah ibunya. Darah menggumpal, membentuk daging embrio. Tulang tumbuh keras krn pengaruh panas. Kepala terbentuk dari bagian atas pundak/bahu, sedangkan tangan bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping pundak/bahu. Mulut janin terbuka. Hidung dan telinga berasal dari daging[/i][/b] dan kemudian berlubang. Mata terisi oleh cairan bening. Organ kelamin berubah menjadi datar. Tubuh bagian atas bernafas melalui mulut dan lubang hidung. Saluran pengeluaran terbentuk dari perut dan usus melalui anus. Periode artikulasi (periode dimana anggota badan terdiferensiasi) berlangsung selama 42 hari utk embrio wanita dan 30 hari utk embrio pria. Prosess pertumbuhan tumbuhan dan manusia adalah tepat sama. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio.

1.2 Embriologi menurut Aristoteles

Aristoteles (384 – 322 SM) adalah seorang filosof dan ilmuwan Yunani yg menulis lebih dari 400 buku dari berbagai cabang ilmu pengetahuan.. Kompilasi bukunya tentang masalah embryologi dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul On the Generation of Animals. Dalam buku ini Aristoteles menjelaskan tentang embryo binatang, binatang beranak/menyusui, dan binatang berdarah dingin. (Ogle, W. Aristotle on Parts of Animals, Kegan Paul, Lodon, 1882).
Ringkasan embriologi menurut Aristoteles
Konsep pembentukan embrio[i] berasal dari [i]koagulasi darah menstruasi. Tahap perkembangan embrio sama dengan tahap perkembangan ragi. Proses pertumbuhan embrio sama dengan proses pertumbuhan bibit tanaman yang ditanam di tanah. Embrio tumbuh dan berkembang mulai dari dinding jantung dan diteruskan ke seluruh bagian tubuh. Pembentukan bagian tubuh yang sama dipengaruhi oleh pemanasan dan pendinginan. Beberapa bagian embrio diatur oleh pengaruh dingin dan beberapa bagian lainnya diatur oleh pengaruh panas.
Pengaruh dingin mengatur pertumbuhan daging, sedangkan pengaruh panas (fire) melarutkannya. Kuku, tanduk, kuku binatang dan cakar terbentuk dari panas penguapan cairan. Urat daging, otot dan tulang terbentuk melalui pengerasan cairan oleh pengaruh panas dari dalam. Pemanasan dan pendinginan keduanya berpengaruh terhadap proses penciptaan (creation) embrio.
Tubuh bagian atas adalah bagian yang tumbuh sempurna lebih dulu, sedangkan tubuh bagian bawah akan menyusul sesuai dengan waktu berjalan. Pada tahap awal pembentukan, semua bagian embrio secara garis besar dapat terlihat. Setelah itu, bagian embrio tersebut akan berwarna-warni, melunak dan mengeras. Jantung adalah bagian tubuh semua hewan yang pertama kali terbentuk. Suhu dingin berpengaruh terhadap terbentuknya otak. Janin laki-laki terbentuk pada bagian kiri rahim, sedangkan janin perempuan terbentuk dari bagian kanan rahim.

1.3 Embriologi menurut Galen

Galen (129-199 AD) adalah seorang tabib dan pendidik yang idenya mendominasi dunia pengobatan sampai zaman Renaissance.

Ringkasan embriologi menurut Galen

Ada sesuatu kekuatan yang berasal dari material primitive yang tak berbentuk dan mengubahnya menjadi bentuk yang berbeda. Pengaruh dari kekuatan tersebut terbagi menjadi tiga yaitu : (1) kejadian, (2) pertumbuhan, (3) nutrisi. Embrio tidak dipikirkan terbentuk dari kombinasi dari darah mentruasi dan cairan semen. Tali pusar berfungsi sebagai akar. Pertumbuhan embrio dibagai menjadi empat tahap; (1)tahap pertama : tahap kejadian dimulai dari sesuatu yang tak berbentuk seperti yang terlihat pada pembedahan ataupun aborsi. (2) tahap kedua : tahap pengisian darah pada daging dimana yang meyebabkan terbentuknya tiga bagian tubuh utama yaitu jantung, hati dan otak, kemudian disebut sebagai janin.
(3) tahap ketiga : tahap dimana semua bagian tubuh terpolakan dan bagian tubuh tersebut tampak jelas sebagai bayangan gelap. Bentuk jantung, hati dan otak terlihat lebih jelas dibandingkan anggota badan lainnya, tangan bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping pundak/bahu. (4) tahap keempat : adalah tahap dimana anggota badan akan tampak nyata.. Tahap keempat atau tahap terakhir dimana semua bagian dari anggota badan terdiferensiasi, pada tahap ini Galen tidak lagi menyebutnya sebagai janin, tapi disebut sebagai bayi. Seperti pada tumbuhan tali pusar berfungsi sebagai akar. Embrio bernafas melalui tali pusar, mengeluarkan urine melalui cairan ketuban dan terus keluar melalui selaput ari. Janin berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terbentuk pada dinding rahim yang saling berlawanan. Cairan semen wanita membentuk selaput arid dan koagulasi cairan semen pria dan wanita dalam rahim membentuk pembuluh darah.
Darah embrio mengalir melalui jantung ke paru dan bukan sebaliknya. Bernafas dilakukan melalui tali pusar. Kotoran embrio dikeluarkan melalui selaput ari. Janin berjenis laki-laki diyakini terbentuk lebih cepat dibandingkan janin berjenis kelamin perempuan. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio. Makanan kering yang dimakan oleh ibu, dipercaya mempercepat pertumbuhan janin.

1.4 Embriologi menurut kitab Talmud Yahudi (Dr. Omar Abdul Rehman)

1. Tahap pertama : tahap awal 0 – 1,5 bulan
2. Tahap kedua : tahap pembentukan janin.
3. Tahap ketiga : tahap pra pembentukan bayi (1,5 – 4 bulan)
4. Tahap keempat : tahap pembentukan bayi (4 – 7 bulan)
5. Tahap kelima : tahap dimulainya kehidapan bayi
6. Tahap keenam : tahap akhir; pembentukan bayi sempurna

1.5 Embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)

Menurut Al Quran pembentukan Embrio dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu :
1. Nuftah : tahap awal pembentukan embrio dan mencakup periode waktu percampuran antara ovum dan sperma, selanjutnya peleburan sel jantan dan betina tersebut membentuk zygote di dalam rahim (uterus). Dalam periode ini zygote terus membelah diri dan menjadi bentuk yang lebih kompleks.
2. Khalaqna atau Takhliq : tahap kedua pembentukan embrio, atau disebut dg periode organogenesis. Dimulai dari minggu ketiga dan berakhir pada minggu kedelapan dari masa kehamilan. Pada tahap ini sel terus membelah diri dan membentuk organ manusia dan systemnya. Tahap kedua ini dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu Alaqa, Mudgah, Izam dan Lahm. Masing-masing tahap mendriskripsikan pertumbuhan embrio secara komprehensif.
3. Ansha 'na or Nash 'ah: Tahap ketiga atau tahap akhir pembentukan janin. Dalam tahap ini sel membelah diri secara cepat, melakukan diferensiasi, dan terus tumbuh menjadi bentuk manusia sempurna.
Ringkasan embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)
Nutfah (QS Qiyaamah 37) “Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani yang dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel sperma dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh (rahim)”.

Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”. (QS Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu Kamijadikan segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”
Mudghah (QS Infithaar 7) “Allah yang telah menciptakan kamu lalu....., (QS Qiyaamah 38) “Allah yang telah menciptakan kamu...,(QS Mu’minun 14) “Kemudian kami jadikan segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami jadikan segumpal daging (Mudghah)....
Izam (QS Infithaar 7) “........menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38) “...Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14) “......dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang belulang(Izam).
Lahm[/b[ (QS Infithaar 8) [b]“......dan membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38) “....lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14) “....kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm : otot daging)
Nash’ah (QS Infithaar 8) “....Dia menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “...Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain.....
Perbandingan embriologi menurut Al Quran dan Galen (Dr. Omar Abdul Rehman)

Keautentikan dan keunikan Quran dipertanyakan dengan mengkalim bahwa Nuftah menjiplak teori yang dikembangkan oleh Galen tentang cairan semen yang tak berbentuk. Dr. Omar menjelaskan, dalam Quran tidak dijelaskan tentang Nuftah sebagai cairan semen yang tak berbentuk, tetapi mendiskripsikan Nuftah sebagai setitik cairan secara detail bila dibandingkan dengan hasil observasi Galen.
Dalam Quran dan Hadis dijelaskan bahwa Al Nuftah Al Amshaj adalah campuran dari cairan yang mengandung sel jantan dan betina.. Selanjutnya Quran menyebutkan Nuftah dan tempat penyimpanannya, tiga lapis kegelapan, ekstraksi sempurna, Khalaqah (kreasi), Qadarah pemrogramman, diterminasi seksual, konsep dari Nuftah, Al-Ghaydh dan Al Harth atau implementasi disebutkan dalam Quran. Selanjutnya menurut Dr Omar, informasi yang disebutkan di atas ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan embriologi modern. Dari fakta tersebut diatas jelas bahwa tidak terbukti bahwa teori tentang Nuftah yang terdapat dalam Quran menjiplak hasil observasi Galen.

Usaha membandingkan istilah Alaqah dalam Quran dengan hasil obsrvasi Galen untuk membuktikan bahwa Alaqah adalah jiplakan dari hasil observasi Galen tahap kedua tentang embriologi (tahap kedua Galen : pembentukan sistem pembuluhdarah janin dengan otak, hati dan jantung yang masih benbentuk gumpalan darah)
Dr. Omar menjelaskan bahwa dalam tahap ini (Alaqah), Quran tidak menjelaskan tentang bentuk ataupun tentang ukuran jantung, otak, hati ataupun bentuk jaringan lainnya, tetapi menyebutkan bahwa Alaqah adalah sesuatu yang menempel secara kuat dan bentuknya seperti lintah atau sesuatu yang menempel pada permukaan.
Persamaan yang mungkin ada adalah ketika Galen menjelaskan tentang darah dan beberapa komentator menterjemahkan Alaqah sebagai gumpalan darah. Namun ketika diuji, ternyata Alaqah bukan berarti darah.

Menurut Al-Qa’moos Al-Muhif dinyatakan bahwa Alaqah adalah darah dalam bentuk normalnya yang secara ekstrem berwarna merah atau sesuatu yang mengeras atau sesuatu yg berubah bentuk dari cairan menjadi padatan karena pendinginan., sesuatu yang melekat (seperti tanah liat yang melekat pada tangan)
Diskripsi yang sama tentang Alaqah juga terdapat dalam Hans Wehr’s Dictionary of Arabic. Jadi yang dimaksudkan dengan Alaqah menurut dua kamus tersebut diatas adalah sesuatu yang melekat atau menggantung pada sesuatu. Pengertian Alaqah sama dengan darah merujuk pada sifat darah (atau Dam dalam bahasa Arab) yang kental, segera setelah mengering. Alaqah juga berarti Lumpur, merujuk pada sifatnya yang khas yaitu “cepat mengeras” bila menempel pada tangan. Alaqah bisa juga berarti rasa benci seumur hidup atau cinta, karena emosi yang melekat pada jantung seseorang. Alaqah juga bisa berarti lintah yang menyedot darah makhluk hidup yang ditempelinya.
Alaqah juga bisa berarti bagian dari pohon yang mudah dijangkau oleh binatang, karena dipohon itulah binatang tsb bertempat tinggal.

Dalam Quran disebutkan ”Dia menciptakan manusia dari ”Alaqah”, oleh institusi pendidikan Islam ditafsirkan sebagai “gumpalan darah beku”, ini bukan berarti bahwa “Alaqah sama dengan Gumpalan darah beku”, tetapi mereka hanya mencari tafsir yang sesuai . Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini kita mengetahui bahwa “manusia tidak mungkin tercipta dari gumpalan darah beku”, maka Alaqah yang ditafsirkan sebagai “gumpalan darah beku” harus disesuaikan. Bila Al Quran diterjemahkan dan dicetak tanpa menyertakan bahasa aslinya maka kaum muslimin tidak punya pilihan selain menerima pengertian bahwa “Alaqah berarti gumpalan darah beku”, artinya bahwa Al Quran tersebut mengandung kesalahan ilmiah.
Namun kasus Al Quran sangat berbeda dengan kasus yang terjadi dalam kitab-kitab suci lain yang diterjemahkan tanpa menyertakan bahasa aslinya, sampai saat ini Al Quran dicetak dan diterjemahkan dengan menyertakan bahasa aslinya!!!.
Argumentasi lain yang muncul adalah Alaq yang terdapat dalam QS 96:2 terpaksa ditafsirkan sebagai ”gumpalan”, berlawanan dengan “seperti lintah yang menempel pada sesuatu”, sebab kalimat Alaq pada QS 96:2 berasal dari bentuk tunggal Alaqah. Namun argumentasi tersebut sangat tidak beralasan, bahkan seseorang yang baru belajar bahasa arabpun tahu bahwa baik Alaqah dan Alaq kedua-duanya dapat mempunyai arti yang sama. Pada kenyataannya dalam Al Quran, perbedaan tafsir bisa terjadi pada kata-kata/kalimat yang sama.

Namun penafsiran tersebut haruslah mengikuti hukum gramatika bahasa arab yang sangat ketat, jadi sangat tidak mungkin untuk disisipkan kata-kata yang “aneh-aneh“.
Usaha untuk membandingkan istilah Mudghah dalam Al Quran terhadap hasil observasi Galen juga dilakukan dengan dilandasi pengertian yang sangat dangkal tentang istilah Mudghah atau kata-kata lain yang berhubungan dengannya seperti Khalaq dan Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa.[/i] Dalam Quran dan Hadis dijelaskan bahwa Mudghah berarti segumpal daging yang kenyal, sebagian berbentuk dan sebagian lainnya tak berbentuk, coba bandingkan dengan pernyataan Galen tentang pembentukan tiga bagian utama yaitu bayangan hitam (silhouette), cabang-cabang (twigs)/cabang-cabang anggota badan lainnya (limbs). Galen juga menyatakan bahwa pada tahap itu tiga bagian utama tersebut terlihat lebih jelas dibandingkan dengan bagian perut dan anggota badan lainnya.

Galen juga tidak menerangkan tentang gumpalan daging yang kenyal atau terminologi lain yang dapat dipakai untuk menjelaskan arti dari Khalaq (tahap pembentukan awal, inisiasi), Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa (tahap diferensiasi dan bagian yang tak terdiferensiasi) atau fa (yang mengindikasikan urutan kejadian yang sangat cepat). Dari analisa perbandingan teks tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang diterangkan oleh Galen tidak sama dengan apa diterangkan oleh Quran dan Hadis.
Terminologi Al-Nash’ah (tahap perkembangan selanjutnya) yang diterangkan dalam Al Quran juga dituduh menjiplak hasil observasi Galen.

Sekali lagi, ditemukan melalui investigasi yang lebih mendalam bahwa tidak ada kesamaan teks atau bukti adanya penjiplakan tentang terminology yang dijelaskan oleh Al Quran dengan hasil observasi Galen. Pada tahap keempat atau tahap akhir pembentukan calon bayi, Galen menerangkan tentang diferensiasi dan embrio yang berubah menjadi calon bayi.

Al Quran memakai istilah Ansha’a yang berarti tahap inisiasi dan penyebab terjadinya perkembangan. Lebih jauh lagi istilah Sawaak dan Fadaak (yang berarti menggenapkan dan meluruskan), tetapi saat ini juga ditemui istilah tersebut kamus Yunani. Jadi tuduhan terhadap Nabi Muhammad saw bahwa beliau menjiplak ide bangsa Yunani adalah tidak masuk akal, karena istilah tersebut baru muncul setelah istilah tersebut dijelaskan oleh Al Quran.
Kesimpulan (Dr. Omar Abdul Rehman)

Setelah melakukan penelitian mendetil terhadap ide nenek moyang bansgsa Yunani tentang embriologi, dan membandingkannya dengan Al Quran, sangatlah jelas – meskipun - dibaca oleh orang awampun, bahwa embriologi yang diterangkan oleh Aristoteles, Hippocrates dan Galen sangat berbeda dengan apa yang telah diterangkan dalam Al Quran.
Fakta menyebutkan bahwa terdapat banyak perbedaan yang sangat menyolok tentang istilah-istilah yang disebutkan Al Quran bila dibandingkan dengan istilah yang diterangkan oleh ketiga ilmuwan Yunani tersebut diatas. Hal lain yang perlu dicamkan adalah Al Quran mempunyai gaya bahasa yang unik. Bahasa Arab Al Quran sangat puitis dan ritmik, dimana tidak akan kita temukan pada literatur Yunani yang membahas masalah embriologi dalam bentuk yang sangat puitis.

Dari kesimpulan yang dikemukan oleh Dr. Omar dan difinisi tentang penjiplakan menurut Webster Dictionary, bahwa embriologi yang diterangkan dalam Al Quran merupakan hasil salinan (copy) secara utuh dari hasil peneltian ilmuwan nenek moyang bangsa Yunani tidak terbukti secara sah.
Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak ide/hasil karya nenek moyang bangsa Yunani tidak berdasarkan pada bukti yang kredibel atau alasan yang akurat, tetapi hanyalah berdasarkan pada hasil analisa yang bias dan subjektif, maka tuduhan tersebut harus ditolak.

Bagian 2

Tanggapan – Tentang Produksi sperma/Air mani

Pernyataan para misionaris tentang QS 86:6-7 adalah ayat yang salah atau tidak valid secara ilmiah, dengan merujuk pada pernyataan Hipokrates – seorang dokter berkebangsaan Yunani bahwa air mani diproduksi dalam buah pelir. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa menurut QS 86:6-7 sperma/air mani diproduksi di dalam ginjal!!. Atas ketidak akuratan ayat tersebut, maka ayat Al Quran yang menerangkan tentang asal-usul air mani harus ditolak. Karena ada informasi dalam Al Quran yang tertolak, maka Al Quran bukanlah wahyu dari Allah !!
Pernyataan para missionaries yang menyebutkan bahwa air mani (sperma – red) diproduksi di dalam buah pelir – merujuk pada hasil penemuan Hippocrates adalah kesalahan yang sangat fatal !!!
Seperti telah dijelaskan bahwa menurut Hippocrates : ”Sperma berasal (diproduksi) dari seluruh tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh yg kuat.”
QS 86:5-7 menyatakan :”Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia diciptakan dari air yang terpancar, yangkeluar dari tulang sulbi dan tulang dada”
Menurut ilmu ilmu kedokteran modern, pada tahap pembentukan embrio, organ reproduksi pada janin laki-laki dan perempuan yaitu testis dan ovarium pertumbuhannya dimulai dari suatu tempat didekat ginjal, antara tulang belakang dan tulang [color=blue]rusuk no 11 dan 12. Kemudian bergerak ke bawah, pertumbuhan ovarium berhenti di pelvis (tulang panggul), sementara itu testis terus bergerak kebawah sebelum janin keluar untuk mencapai scortum melalui saluran inguinal (saluran perut bagian bawah).[/color]

Pada orang dewasa, organ reproduksi menerima pasokan darah dan saraf (supply nerve dan blood) dari Abdominal Aorta, yaitu daerah antara tulang belakang dan tulang rusuk.
Bahkan sistem drainase kelenjar lymphatic (lymphe) dan pembuluh darah balik halus (venous return) bermuara pada area yang sama. (sumber Encyclopaedia Britannica 2002)
Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan kebenaran informasi Al Quran QS 85:5-7, selanjutnya kita bandingkan dengan informasi dari Injil Kejadian 38:9-10 “yang menyampaikan kisah tentang seorang lelaki yang dibunuh oleh Tuhan karena membiarkan benihnya tumpah ke tanah“

Mana yang memberikan informasi akurat tentang asal mula pertumbuhan organ reproduksi pria maupun wanita??. Secara tegas orang yang berakal sehat akan menyatakan bahwa QS 85:5-7 lah yang memberikan informasi akurat tentang lokasi asal mula pertumbuhan organ reproduksi pria dan wanita.
Sekali lagi terbukti bahwa ilmu pengetahuan modern telah membuktikan keakuratan informasi tentang embriologi dalam Quran. Dari penjelasan diatas, jelas terungkap bahwa tidak terbukti bahwa informasi embriologi dalam Quran menjiplak hasil penemuan ilmuwan Yunani yang telah ada sebelum Quran diturunkan.

Bagian 3

Tanggapan Tentang Penentuan Jenis Kelamin Bayi
Hingga beberapa waktu yang lalu diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel ibunya atau paling tidak jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel jantan dan betina secara bersama-sama (lihat Teori Hipppocrates tentang penentuan jenis kelamin bayi).
Tetapi embat belas abad yang lalu Al Quran secara tegas menyatakan bahwa jenis kelamin bayi laki-laki atau perempuan ditentukan dari air mani yang dipancarkan kedalam rahim, seperti yang dijelaskan oleh QS An Najm 45-46 :“dan sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan dari air mani apabila dipancarkan“.

Cabang ilmu genetika dan biologi molekuler yang sedang berkembang telah secara ilmiah membenarkan kecermatan informasi yang telah diterangkan dalam Al Quran. Kini difahami bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel sperma yang berasal dari laki-laki, dan perempuan sama sekali tidak mempunyai peranan dalam proses ini. Kromosom merupakan unsur utama dalam penentuan jenis kelamin.

Dua dari empat pulu enam kromosom yang menetuntukan struktur seorang manusia diketahui sebagai kromosom jenis kelamin, dua kromosom ini dinamakan XY pada laki-laki dan XX pada wanita, karena bentuk-bentuk kromosom itu mirip dengan huruf-huruf tersebut. Kromosom Y membawa gen yang mengkode sifat laki-laki senagkan kromosom X membawa gen yang mengkode sifat perempuan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari kombinasi silang salah satu kromosom-kromosom ini yang berada dalam laki-laki dan perempuan secara berpasangan. Pada perempuan kedua komponen sel kelamin yang terbelah menjadi dua selama ovolasi membawa kromosom X, sebaliknya sel kelamin laki-laki menghasilkan dua sperma yang berbeda, satu menghasilkan kromosom X dan yang lainnya menghasilkan kromosom Y.
Jika semua koromosom X dari perempuan bergabung semua dengan sel sperma yang mengandung kromosom X, maka bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Jika ia bergabung dengan sel sperma yang mengandung kromosom Y, maka bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki
Dengan kata lain jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh jenis kromosom laki-laki yang bergabung dengan sel telur perempuan.. Tak satupun dari hal ini diketahui hingga penemuan ilmu genetika abad dua puluh. Bahkan dalam sejumlah masyarakat dipercaya bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh tubuh perempuan. Itulah mengapa para wanita dipersalahkan bila ia melahirkan anak perempuan. Tiga belas abad sebelum gen manusia ditemukan, Al Quran menyampaikan informasi yang menolak kepercayaan takhayul ini dan menunjukkan bahwa penentuan jenis kelamin bukanlah dari perempuan tetapi dari air mani laki-laki.

Maha suci Allah !!!!. Tentulah ini bukanlah suatu kebetulan, hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Quran adalah wahyu dari Allah swt, Tuhan semesta alam. Adakah ayat-ayat bible yang menyampaikan informasi seperti ayat Quran tersebut diatas?!

Bagian 4

Tanggapan Tentang Terbentuknya Jaringan
Dalam sebuah situs yang secara terang-terangan insulting Islam disebutkan bahwa :”Quran mengatakan bahwa gumpalan darah kemudian menjadi tulang dan kemudian Tuhan membungkus tulang dengan daging (QS 23:13-14). Adalah suatu fakta ilmiah bahwa jaringan terbentuk lebih dulu, dan tulang tumbuh sesaat kemudian, dan terus bertambah kuat (dengan membangun kalsium) bertahun-tahun setelah kelahiran. Oleh sebab itu, ini sudah jelas adalah satu dari banyak ketidak cermatan ilmiah Al Quran”[/b]

Hingga akhir-akhir ini para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan karenanya sejak lama QS 23:13-14 dinyatakan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, namun penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Quran adalah benar kata demi katanya. Penelitian ditingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut.

Pertama : jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras, kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini. Peristiwa ini digambarkan dalam terbitan ilmiah dengan kalimat berikut :”Dalam minggu ketujuh rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang belulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan otot-otot menempati posisinya disekeliling bentukan tulang(Moore,Developing Human, cetakan ke 6, 1998).
Sekarang mari kita bandingkan pernyataan More dalam “Developing Human” dengan apa yang diterangkan Al Quran seperti penjelasan Dr. Omar Abdul Rehman dan Dr. Keith Moore – seorang Dr ahli anatomi) sebagai berikut :

Nutfah (QS Qiyaamah 37) “Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani yang dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel sperma dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh (rahim)”.
Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”. (QS Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu Kamijadikan segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”
Mudghah (QS Infithaar 7) [/b][/i]“Allah yang telah menciptakan kamu lalu.....,[/i][/b] (QS Qiyaamah 38) “Allah yang telah menciptakan kamu...,(QS Mu’minun 14) “Kemudian kami jadikan segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami jadikan segumpal daging (Mudghah)....
Izam (QS Infithaar 7) “........menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38) “...Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14) “......dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang belulang(Izam)
Lahm (QS Infithaar 8) “......dan membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38) “....lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14) “....kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm : otot daging)
Nash’ah (QS Infithaar 8) “....Dia menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “...Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain.....

Pernyataan More dalam Developing Human persis seperti tahapan [b]Izam dan Lahm[/b seperi yang dijelaskan oleh Dr. Omar Abdul Rehman. Nah sekarang terbukti siapa yang tidak cermat?!. seorang yang berakal sehat tentunya harus lebih percaya terhadap hasil penelitian ilmiah bukan ?!

Refrerensi :
1. Encyclopaedia Britannica 2002
2. Al Quran DISBINTALAD 1990
3. Keajaiban Penciptaan Manusia – Harun Yahya 2003
4. Embryology and Human Creation between Quran & Science - Dr. Sharif Kaf Al-Ghazal, August 2004
5. Does the Qur’an Plagiarise Ancient Greek Embryology? A Review Presented by Dr. Omar Abdul Rehman
6. A Scientist's Interpretation of References to Embryology in the Qur'an, Keith L. Moore, Phd., F.I.A.C, The Department of Anatomy, University of Toronto, Canada, 1986
7. Developing Human, cetakan ke 6 1998 oleh Moore, Keith L. Moore, Phd., F.I.A.C, The Department of Anatomy, University of Toronto, Canada, 1986


BacaSelengkapnya...

7 Feb 2011

Menjawab Fitnah Bahwa "Rasulullah adalah seorang perampok karena pernah merampok rombongan kafilah Abu Sufyan"

Sesungguhnya apa yang dilakukan pleh Nabi dan Para Sahabat bukanlah sebuah perampokan atau pembegalan. Mari kita lihat kilas balik kisah sebenarnya, yaitu ketika Nabi dan para sahabat terpaksa meninggalkan rumah dan dan harta mereka, agar mereka tidak lagi menjadi sasarann penyiksaan oleh kaum musyrikin. Namun hijrah itu tidaklah cukup bagi kaum kafir Quraisy, mereka juga mengambil alih semua harta dan rumah-rumah mereka, lalu menjualnya. Sampai-sampai kediaman Nabipun tak lepas dari sasaram kebuasan mereka.

Untuk lebih jelasnya tentu kisah Shuhaib Ar-Rumi dapat menjelaskannya. Ketika itu ia dilarang untuk berhijrah, kecuali jika ia menyerahkan seluruh hartanya kepada orang-orang kafir itu (Shuhaib Ar-Rumi adalah salah satu sahabat Nabi yang mempunyai banyak harta). Lalu Shuhaib Ar-Rumi tetap memutuskan untuk berhijrah, meskipun ia harus melepaskan seluruh harta bendanya. Maka tatkala Nabi melihat beliau sampai di kota Medinah, beliau berkata: "Jual beli yang menguntungkan wahai Abu Yahya, Jual beli yang menguntungkan," (yakni jual beli adalah akad serah terima, maka dengan berhijrah berarti Shuhaib Ar-Rumi telah menyerahkan hartanya kepada kaum musyrikin dan menerima keridhaan Allah, dan akad itu menguntungkan baginya karena keridhaan Allah pasti lebih besar nilainya daripada harta yang ditinggalkan).

Lalu jika anda diserang orang lain dan seluruh harta benda yang anda miliki juga diambilnya, apakah ketika ada kesempatan bagi anda untuk mengambilnya kembali apa yang telah direbutnya dapat disebut merampok atau membegal?

Sepertinya para penuding itu seharusnya banyak berkaca pada kitab suci mereka sendiri yang mana banyak sekali diterangkan tentang pembunuhan terhadap anak-anak kecil dan orang tua, pembakaran kota-kota, penculikan dan pemerkosaan terhadap kaum wanita, bahkan Alkitab juga menuding Nabi Daud sebagai perampas istri orang.

Berikut ini adalah dalil-dalilnya:

Yesaya_13:
(15) Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang.
(16) Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan isteri-isteri mereka akan ditiduri.

Hakim-hakim_21:
(20) Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
(21) Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

Yosua_10:
(40) Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.

Yosua_8:
(8) Segera setelah kamu merebut kota itu, haruslah kamu membakarnya; sesuai dengan firman TUHAN kamu harus melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu."

2_Samuel_3:
(12) Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu."
(13) Jawab Daud: "Baik, aku akan mengadakan perjanjian dengan engkau, hanya satu hal kuminta dari padamu, yakni engkau tidak akan menghadap aku, kecuali jika engkau membawa lebih dahulu Mikhal, anak perempuan Saul, apabila engkau datang menghadap aku."
(14) Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin."
(15) Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais.
(16) Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia.


Dan Bukti bahwa kata lelaki yang dimaksud pada dalil diatas adalah suaminya, Alkitab juga menyebutkan kata yang sama ketika bercerita tentang Siti Hawa, yaitu:

Kejadian_3:
(6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.


Wallaahu a'lam.




BacaSelengkapnya...

22 Jan 2011

Menjawab Tuduhan: "Islam menghalalkan menggauli budak "

Dalam banyak ayatnya, Al-Quran memang membolehkan laki-laki menyetubuhi budaknya sendiri. Tetapi bukan budak orang lain.

Hal itu antara lain terdapat dalam ayat-ayat ini:

"Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela".(QS Al-Mu''minun: 5-6)

"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yang yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya".(QS An-Nisa: 3)
"Dan wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu ni''mati di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya, sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS An-Nisa: 24)

Pembolehan itu kalau kita lihat di masa sekarang ini, sekilas memang terasa aneh dan tidak sesuai dengan rasio kita. Sebab kita hidup di abad 21, di mana perbudakan sudah menjadi barang yang asing. Kalau sampai kita membaca ayat Al-Quran yang seolah menerima konsep perbudakan, bahkan pemiliknya sampai boleh menyetubuhinya, tentu saja kita akan merasa sangat heran.

Namun pahamilah bahwa status budak itu amat hina. Budak dianggap sebagai makhluk setengah binatang dan setengah manusia. Maka tindakan menyetubuhi budak di masa itu jangan dianggap sebagai kenikmatan, justru sebaliknya, masyarakat di masa itu memandangnya sebagai sebuah tindakan yang hina dan kurang terhormat. Meski pun dihalalkan oleh Al-Quran.

Dan ketika Al-Quran menghalalkan laki-laki menyetubuhi budaknya, hal itu merupakan dispensasi atau keringanan belaka. Terutama buat mereka yang tidak mampu menikahi wanita terhormat dan mulia. Masyarakat sendiri tidaklah memandang bahwa menyetubuhi budak itu sebagai sebuah fasilitas penyaluran aktifitas seksual yang ''wah'' di masa itu. Sebab memang sudah menjadi konvensi bahkan sebuah kelaziman.

Berbeda dengan zaman sekarang, kalau kita mendengar kebolehan menyetubuhi budak, seolah kita merasakan kehebohan tersendiri. Padahal para budak wanita itu bukan sekedar wanita murahan atau rendahan, bahkan dianggap sebagai separuh binatang. Anda bisa bayangkan, mana ada orang di masa itu mau menyetubuhi makhluk setengah manusia dan setengah binatang. Pastilah mereka lebih memilih untuk menikah dengan para wanita mulia, ketimbang menggauli budak. Kalau sampai ada yang menyetubuhinya, mereka pun merasa kurang terhormat.

Mari kita renungkan kembali keadaan sosiol kemasyarakatan di masa itu, yakni abad ketujuh masehi, tentu pandangan kita akan berbeda jauh.

Ketahuilah bahwa perbudakan itu sendiri bukan produk agama Islam. Perbudakan itu sudah ada jauh sebelum Al-Quran ini diturunkan. Di zaman Romawi dan Yunani Kuno, Persia kuno, China dan hampir seluruh peradaban manusia di masa lalu telah dikenal perbudakan. Dan semua itu terjadi berabad-abad sebelum Islam datang.

Sedangkan negeri Arab termasuk negeri yang belakangan mengenal perbudakan, sebagaimana belakangan pula dalam mengenal kebejadan moral. Minuman keras, pemerkosaan, makan uang riba, menyembah berhala, poligami tak terbatas dan budaya-budaya kotor lainnya bukan berasal dari negeri Arab, tetapi justru dari peradaban-peradaban besar manusia.

Ini penting kita pahami terlebih dahulu sebelum memvonis ajaran Islam. Negeri Arab adalah peradaban yang terakhir mengenal budaya-budaya kotor itu dari hasil persinggungan mereka dengan dunia luar. Karena orang Makkah itu biasa melakukan perjalanan dagang ke berbagai negeri. Justru dari peradaban-peradaban ‘maju’ lainnya itulah Arab mengenal kejahiliyahan. Perlu anda ketahui bahwa berhala-berhala yang ada di depan ka‘bah yang berjumlah 360 itu adalah produk impor. Yang terbesar di antaranya adalah Hubal yang asli produk impor dari negeri Yaman.

Saat itu dunia mengenal perbudakan dan belaku secara international. Yaitu tiap budak ada tarif dan harganya. Dan ini sangat berpengaruh pada mekanisme pasar dunia saat itu. Bisa dikatakan bahwa budak adalah salah satu komoditi suatu negara. Dia bisa diperjual-belikan dan dimiliki sebagai investasi layaknya ternak.

Dan hukum international saat itu membenarkan menyetubuhi budak milik sendiri. Bahkan semua tawanan perang secara otomatis menjadi budak pihak yang menang meski budak itu adalah keluarga kerajaan dan puteri-puteri pembesar. Ini semua terjadi bukan di Arab, tapi di peradaban-peradaban besar dunia saat itu. Arab hanya mendapat imbasnya saja.

Dalam kondisi dunia yang centang perenang itulah Islam diturunkan. Bukan hanya untuk dunia Arab, karena kejahiliyahan bukan milik bangsa Arab sendiri, justru ada di berbagai peradaban manusia saat itu.

Maka wajar bila Al-Quran banyak menyebutkan fenomena yang ada pada masa itu termasuk perbudakan. Bukan berarti Al-Quran mengakui perbudakan, tetapi merupakan petunjuk untuk melakukan kebijakan di tengah sistem kehidupan yang masih mengakui perbudakan saat itu.

Dan ingat, tidak ada jaminan bahwa fenomena perbudakan itu telah hilang untuk selamanya. Karena kejahiliyahan itu selalu berulang. Tidak ada jaminan bahwa kebobrokan umat terdahulu yang telah Allah hancurkan, di masa mendatang tidak kembali melakukannya. Termasuk perbudakan.

Kebetulan saja kita hari ini hidup di masa di mana perbudakan kelihatannya sudah tidak ada lagi. Tapi ingat, perbudakan baru saja berlalu beberapa ratus tahun yang lalu di Barat yang katanya modern. Jadi tidak ada ayat Al-Quran yang habis masa berlakunya.

Di sisi lain, perhatikan Al-Quran dan Sunnah, hampir semua hukum yang berkaitan dengan perbudakan itu berintikan pembebasan mereka. Semua pintu yang mengarah kepada terbukanya pintu pembebasan budak terbuka lebar. Dan sebaliknya, semua pintu menuju kepada perbudakannya tertutup rapat. Dengan demikian, secara sistematis, jumlah budak akan habis sesuai perjalanan waktu.

Sementara itu, perbudakan tidaklah semata-mata penindasan, tapi pahamilah bahwa di masa itu perbudakan adalah komoditi. Harga budak itu cukup mahal. Seseorang dalam sekejap akan jatuh miskin bila secara tiba-tiba perbudakan dihapuskan oleh Islam. Seorang tuan yang memiliki 100 budak, akan menjadi fakir miskin bila pada suatu hari perbudakan dihapuskan. Padahal dia mendapatkan budak itu dari membeli dan mengeluarkan uang yang cukup besar serta menabung bertahun-tahun. Bila hal itu terjadi, di mana sisi keadilan bagi orang yang memiliki budak, sedangkan dia ditakdirkan hidup di zaman di mana perbudakan terjadi dan menjadi komoditi.

Karena itu Islam tidak secara tiba-tiba menghapuskan perbudakan dalam satu hari. Islam melakukannya dengan proses kultural dan ‘smooth’. Banyak sekali hukuman dan kaffarah yang bentuknya membebaskan budak. Bahkan dalam syariah dikenal kredit pembebasan budak. Seorang budak boleh mencicil sejumlah uang untuk menebus dirinya sendiri yang tidak boleh dihalangi oleh tuannya.

Dengan cara yang sistematis dan proses yang alami, perbudakan hilang dari dunia Islam jauh beberapa ratus tahun sebelum orang barat meninggalkan perbudakan.

Kalau hari ini ada orang yang bilang Al-quran mengakui perbudakan, maka dia perlu belajar sejarah lebih dalam sebelum bicara. Pendapatnya itu hanya akan meperkenalkan kepada dunia tentang keterbatasan ilmunya dan pada gilirannya akan menjadi bahan tertawaan saja.

Dengan sudah berakhirnya era perbudakan manusia oleh sebab turunnya agama Islam, maka otomatis urusan kebolehan menyetubuhi budak pun tidak perlu dibicarakan lagi. Sebab perbudakannya sendiri sudah dileyapkan oleh syariah.

Mungkin ada yang bertanya, kalau perbudakan sudah lenyap, mengapa Al-Quran masih saja bicara tentang perbudakan?

Untuk menjawab itu kita perlu melihat lebih luas. Marilah kita membuat pengandaian sederhana. Seandainya suatu ketika nanti entah kapan, terjadi perang dunia yang melumat semua kehidupan dunia. Lalu pasca perangitu peradaban umat manusia hancur lebur, mungkin juga peradaban manusia kembali lagi menjadi peradaban purba, lantas umat manusia yang jahiliyah kembali jatuh ke jurang perbudakan manusia, maka agama Islam masih punya hukum-hukum suci yang mengatur masalah perbudakan.

Bagaimana Islam memperlakukan budak?

Tidak ada sistem diantara sistem-sistem sosial didunia yang memperlakukan budak secara manusiawi dan terhormat sebagaimana Islam telah lakukan. Perlakukan Islam terhadap budak secara garis besar terbagi dalam tiga rumusan:

Ke-1:Menganggap Budak sebagai wujud manusia yang memiliki hak kehormatan dan kehidupan.

Sesungguhnya Islam datang untuk mengembalikan hakekat manusia, tanpa membedakan warna kulit, jenis dan tingkatannya. Islam datang untuk menyatakan :

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (Qur'an mulia 49:13)

Islam datang untuk menjelaskan, melalui lisan Muhammad saw, bahwa tidak ada kelebihan bagi seorang tuan atas budaknya, tidak ada kelebihan bagi orang kulit putih atas orang berkulit hitam tidak ada kelebihan orang Arab dengan bukan orang Arab kecuali dengan Taqwanya kepada Allah swt.

Ke-2: Menyamakan Budak dengan Manusia yang lain menyangkut hak dan kewajiban.

Sesuai dengan prinsip persamaan ini maka Islam menetapkan pula prinsip persamaan dalam 'uqubat (sanksi) dan hudud (hukum).

Rasulullah saw bersabda :"Barangsiapa membunuh budaknya maka kami akan membalas membunuhnya, barangsiapa memotong salah satu anggota badan budaknya maka kami akan memotong salah satu anggota badannya, dan barang siapa mengebiri budaknya maka kami akan membalas mengebirinya". (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Budak dan tuannya adalah saudara yang saling mencintai dan menolong.

Rasulullah saw bersabda: "Mereka adalah saudara kamu yang telah menjadi milik kamu karena Allah telah menjadikannya sebagai milikmu; karena itu barangsiapa yang saudaranya tersebut berada dibawah tangannya maka hendaklah ia memberi makan kepadanya dari apa yang ia makan, mempberi pakian dari pakian yang ia pakai, dan hendaknya jangan membebani mereka dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mereka sanggupi; jika kamu membebani tugas kepada mereka hendaklah kamu menolongnya". (HR Bukhari).

Ke-3: Memperlakukan budak dengan cara manusiawi dan Mulia.

"Mereka adalah saudara kamu yang telah menjadi milik kamu karena Allah telah menjadikannya sebagai milikmu; karena itu barangsiapa yang saudaranya tersebut berada dibawah tangannya maka hendaklah ia memberi makan kepadanya dari apa yang ia makan, memberi pakian dari pakian yang ia pakai, dan hendaknya jangan membebani mereka dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mereka sanggupi; jika kamu membebani tugas kepada mereka hendaklah kamu menolongnya". (HR Bukhari).

Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: "Ketika salah seorang budakmu datang dengan makanan untukmu, maka jika ia tidak kau ajak duduk makan bersamamu maka berilah ia sesuap atau dua suap makanan tersebut, supaya ia merasakan hasil masakannya". (HR Bukhari Muslim)

Islam melarang keras memfitnah manusia termasuk budak. Karena fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Rasulullah saw bersabda;

"Apabila seseorang memfitnah budaknya (dengan menuduh berzina ) dan budak itu tidak melakukan yang dituduh kepadanya, ia akan dicambuk pada hari kiamat kecuali yang dituduhkannya adalah benar."
(HR Bukhari, kitab tentang orang yang memerangi Allah dan RasulNya dari kalangan orang kafir dan murtad).

"Janganlah kamu mengatakan: Ini budak lelakiku dan ini adalah budak perempuanku; tetapi hendaklah kamu mengatakan: Ini adalah putra-putri ku".

Perintah berbuat baik pada budak itu telah terekam dalam kitab suci Al Qur'an sbb:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri". (Noble Qur'an 4:36)

Rasulullah saw menunjuk mantan budaknya, Zaid, menjadi komandan perang dalam pertempuran melawan orang-orang Romawi di Mu'tah. Padahal dalam pasukan yang dipimpin Zaid ini terdapat para tokoh anshor dan Muhajirin. Kemudian pada kesempatan yang lain Rasulullah saw mengangkat anaknya, Usamah bin Zaid, untuk memimpin pasukan perang yang didalamnya ada Abu Bakar dan Umar, Khalifah Rasulullah saw. Dengan demikian Rasulullah saw tidak saja memberi persamaan derajad manusiawi kepada mantan budak tersebut, tetapi bahkan ia memberi kepadanya hak kepemimpinan atas orang-orang merdeka.

Sabda Rasulullah saw:"Dengar dan taatlah, sekalipun kamu dipimpin oleh seorang budak Habsyi yang rambutnya seperti kismis, selama dia menegakkan Kitab Allah swt ditengah kalian". (HR Bukhari).

Demikianlah Rasulullah saw menyerahkan kedudukan yang tertinggi dalam urusan kaum Muslimin kepada seorang budak atau mantan budak, selama ia mampu dan pantas untuk jabatan tersebut. Al Bukhari membuat satu bab dalam kitab shahihnya yang ia beri nama Kitab tentang memerdekakan budak dan keutamaannya.

Bagaimana Islam memerdekakan Budak?

Ke-1.:Memerdekakan budak karena mengharap Ridha Allah swt.

Maksudnya memerdekakan budak dari keinginan dan kehendak tuannya karena mengharap pahala dari sisi Allah semata. Islam menggalakan dan menggemarkan (taghib) para tuan atau pemilik budak agar memerdekakan budaknya;

"Maka tidakkah sebaiknya (dengan harta itu) ia menempuh jalan menanjak lagi sukar. Tahukah apakah itu? Itulah memerdekakan budak". (Al Balad 11-13).

Rasulullah saw bersabda :Dari Abu Dzar, Ya Rasul amal apakah yang paling utama? Jawabnya: "Beriman kepada Allah dengan sepenuh hatinya, dan jihad fi sabilillah". Kemudian memerdekakan budak yang bagaimanakah yang paling utama? Jawabnya:"Yang paling disayang tuannya, dan paling besar harganya".(HR Bukhari dan Muslim di Riyadush Shalihin Imamul An Nawawi).

Sebagai hasil dari pengarahan Nabi ini maka kaum muslimin dengan penuh semangat dan niat ikhlas, bergegas memerdekakan budak karena ikhlas mengharap Ridha Allah dan sorgaNya dihari dimana anak dan harta tidak berguna lagi.

Ali bin al Hasan bertanya setelah mendengar hadist diatas kepada Sa'id bin Mirjanah: "Kamu sendiri yang mendengar hadis ini dari Abu Hurairah?. Sa'id menjawab: "Ya". Lalu Ali berkata kepada anaknya: "Panggilah Si Muthrif (salah seorang budaknya)". Ketika Muthrif datang kepadanya, Ali bin Mirjanah berkata: "Pergilah kamu, karena kamu sekarang sudah merdeka".

Abu Bakar menginfakkan sejumlah hartanya untuk memerdekakan para budak dari tangan bangsawan Quraisy di Makkah.

Sungguh peristiwa pembebasan budak dalam jumlah besar ini tidak pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sebelum atau sesudah Islam.

Ke-2: Memerdekakan budak sebagai kafarat (penghapus dosa / denda).

a. orang yang membunuh karena keliru (tidak sengaja) kafaratnya adalah memerdekakan budak atau membayar diyat kepada keluarganya.

"Dan tidaklah layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja) dan barangsiapa membunuh seorang mumin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar dia yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mu'min, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mu'min." (QS 4:92).

b. orang yang membunuh orang kafir, padahal ada perjanjian perdamaian antara fihak kafir dan muslim, maka kafaratnya adalah memerdekakan budak atau membayar diyat kepada keluarganya.

"Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS 4:92).

c. orang yang melanggar sumpah, kafaratnya diantaranya adalah memerdekakan budak.

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang disengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikian Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur(kepada-Nya)." (QS 5:89).

d. orang yang menzhihar istrinya kemudian bertaubat maka kafaratnya adalah memerdekakan budak :

"Orang-orang yang menzhihar istri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka wajib atasnya memerdekakan budak sebelum kedua suami istri itu berkumpul" (QS al Mujadilah : 3).

e. orang yang membatalkan puasa di bulan Ramadhan dengan sengaja tanpa uzur syar'i maka karafatnya adalah membebaskan budak berdasarkan hadist shahih.

Ke-3: Memerdekakan budak dengan Muktabah.

Muktabah ialah memerdekakan budak bila si budak menuntut sendiri dengan imbalan sejumlah uang yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Bila ia telah melunasinya maka ia merdeka. dan si tuan haruslah membantu uang kepada si budak.

"Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu membuat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan kepada kamu". (QS 24:33).

Ke-4: Memerdekakan budak menjadi tanggung jawab negara.

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanya untuk, orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang jalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS At Taubah 60).

Sejarah Islam memberikan data kepada kita, bahwa penanggung jawab Baitul mal dimasa pemerintahan Islam biasa membeli sejumlah budak lalu dibebaskan dengan mengambil uang dari hasi Zakat. Yahya bin Sa'id berkata; "Umar bin Abdul Aziz pernah mengutusku untuk mengurusi Zakat-zakat di Afrika, lalu zakat itu aku belikan sejumlah budak untuk dimerdekakan.

Ke-5: Memerdekakan budak karena telah memukulnya.

Rasulullah saw bersabda :"Barangsiapa memukul budaknya bukan karena kesalahan yang dilakukannya atau menamparnya, maka kafaratnya adalah memerdekakannya". (HR Muslim).

Demikianlah gambaran perbudakan dalam Islam. Islam secara berangsur-angsur telah berusaha untuk menghapuskan perbudakan dari muka bumi. Karena Allah tidak memandang pangkat atau derajad manusia tetapi yang di lihat hatinya dan kadar ketaqwaannya.

Adapun mengenai perbandingannya, mari kita lihat dari sudut pandang ajaran sang penuduh.

Apakah Alkitab memerintahkan untuk membebaskan budak?

Jawabnya tentu saja tidak. Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang memerintahkan untuk membebaskan budak. Bahkan ada ayat dalam Alkitab yang berbunyi begini;

Imamat_25:
(44) Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa yang di sekelilingmu; hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.
(45) Juga dari antara anak-anak pendatang yang tinggal di antaramu boleh kamu membelinya dan dari antara kaum mereka yang tinggal di antaramu, yang dilahirkan di negerimu. Orang-orang itu boleh menjadi milikmu.
(46) Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya...dstnya
.

Nilai kemanusiaan apa yang dapat diambil dari ayat perbudakan diatas? Apakah Alkitab mengajarkan tentang pembebasan budak? Budak yang diwariskan turun-temurun tidak akan pernah merasakan kemerdekaannya. Apakah Alkitab mengajarkan kebebasan? Jawaban atas semuanya adalah TIDAK.

Perbudakan mengalami masa paling tragis pada jaman kolonialisme dan imperialisme kristen. Sejarah mencatat perbudakan yang dilakukan oleh orang-orang kristen terhadap Amerika latin, Afrika bahkan di Asia. Jaman penjajahan Belanda di Indonesia, orang-orang pribumi dijadikan budak rodi yang tak berharga. Mereka terinspirasi oleh ayat ;

Imamat_25:
46) Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya...dstnya.

Ayat diatas menurut umat kristen termasuk ayat dalam Taurat. Jadi sampai sekarang umat kristen harus terus mengikuti perintah ayat tersebut. Karena memang Yesus tidak sedikitpun membatalkan hukum Taurat. Menurut Alkitab Yesus bilang gini;

Matius_5:
(17) Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.


Jelas sekali dari ayat diatas Bahwa Yesus menghormati hukum Taurat dan mengikuti dan menggenapi taurat.

Matius_23:
(1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
(2) Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
(3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.


Yohanes_5:
(46) Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
(47) Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"


Lukas_16:
(17) Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Padahal langit dan bumi belum lenyap, itu berarti hukum taurat harus tetap dijalankan oleh umat kristen, tidak boleh dibatalkan, termasuk hukum yang ini;

Keluaran_21:
(7) Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar.

Jadi umat kristen syah-syah saja menjual anak perempuannya sebagai budak. Tidak ada larangan, bahkan ada anjurannya dalam Alkitab.

Ulangan_20:
(10) Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya.
(11) Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu.
(12) Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya;
(13) dan setelah TUHAN, Allahmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang.
(14) Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, boleh kaupergunakan.


Di dalam ayat tsb dijelaskan, jika berdamai harus harus jadi budak dan kerja rodi. Tapi jika tidak, maka dalam kondisi apapun baik peprangan ataupun setelah kalah perang, pihak laki-laki akan dibunuh. Dan perempuan, anak-anak, dan seluruh harta benda boleh di 'pergunakan'.

Ulangan_21:
(20) Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat, sehingga mati karena pukulan itu, pastilah budak itu dibalaskan.
(21) Hanya jika budak itu masih hidup sehari dua, maka janganlah dituntut belanya, sebab budak itu adalah miliknya sendiri.


Memukul budak tapi tidak sampai mati, syah-syah saja menurut Alkitab.

Keluaran_21:
(28) Apabila seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan, sehingga mati, maka pastilah lembu itu dilempari mati dengan batu dan dagingnya tidak boleh dimakan, tetapi pemilik lembu itu bebas dari hukuman.
(29) Tetapi jika lembu itu sejak dahulu telah sering menanduk dan pemiliknya telah diperingatkan, tetapi tidak mau menjaganya, kemudian lembu itu menanduk mati seorang laki-laki atau perempuan, maka lembu itu harus dilempari mati dengan batu, tetapi pemiliknyapun harus dihukum mati.
(30) Jika dibebankan kepadanya uang pendamaian, maka haruslah dibayarnya segala yang dibebankan kepadanya itu sebagai tebusan nyawanya.
(31) Kalau ditanduknya seorang anak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus diperlakukan menurut peraturan itu juga.
(32) Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu
.

Apabila lembu menanduk orang merdeka maka lembu itu harus dilempari MATI dengan batu, sedangkan kalau menanduk seorang budak maka lemu itu di lempari batu tapi tidak sampai mati. Lebih berharga mana lembu dengan manusia budak? Bahkan dengan tegas Yesus menyatakan bahwa jika hamba atau budak tidak melaksanakan kehendak tuannya maka Pukul.

Lukas_12:
(43) Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, maka ia menerima banyak pukulan.

Ada bantahan yang di kemukakan sang penuduh bahwasanya didalam Alkitab tidak ada yang menyebutkan tentang menggauli budak, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Mari kita bahas:

Lukas_12:
(47) Adapun hamba yang tahu akan kKEHENDAK TUANNYA, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.

Kita bisa lihat dalam konteks ayat tadi budak yg tidak melakukan kehendak tuannya, akan menerima pukulan. Apa ya kehendak tuannya?

baca lagi...

Keluaran_21:
(4) Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu MELAHIRKAN ANAK-ANAK lelaki atau perempuan, maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya, dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri.

Baca lagi. ...perempuan itu MELAHIRKAN ANAK-ANAK lelaki atau perempuan... Apa itu bukan MENGGAULI? Gimana rumusnya jika seorang budak sampe MELAHIRKAN, tapi gak digauli?

Dan juga anak-anak yg di lahirkan TETAP MILIK TUANNYA, ternyata seorang budakpun tak ubahnya seperti binatang ternak.

Wallaahu'alam.
BacaSelengkapnya...