Qu'ran menyebutkan bahwa Allah telah menciptakan langit bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis. Dia menciptakan tujuh langit, dan menghiasi langit yang terendah dengan pelita (Surah 67:3-5) dan memperindahnya dengan perhiasan bintang-bintang (Surah 37:6). Qur'an juga mengatakan bahwa bulan berada di dalam ketujuh langit ini (Surah 71:15-16). Jika bintang-bintang (lampu-lampu) berada di langit yang terendah, mereka adalah lebih dekat ke bumi berbanding dengan bulan, atau sekurang-kurangnya memiliki jarak yang sama terhadap bumi sebagaimana bulan. Kedua-duanya hujah ini secara ilmiah adalah salah dan tidak benar sama sekali. Adalah suatu kenyataan yang sudah diketahui ilmu Sains bahwa bintang-bintang berada di jarak lebih jauh lagi daripada Bumi, jika berbanding dengan jarak bulan dari Bumi.
Baiklah akan kita lihat ayat-ayat Quran yang mereka kutip tersebut,
surat 67:3-5: 3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
Surah 37:6: Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
Surah 71:15-16 : Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Lihat baik-baik ayat – ayat tersebut sebenarnya tidak bertentangan dengan sains, maksud ayat sudah jelas, jika kita sudah begitu yakin dengan bible itu benar maka mungkin kita akan berkata bahwa ayat – ayat ini bertentangan dengan sains, karena bible tidak mengetahui bahwa alam raya ini sungguh sangat luas, dan bintang yang kita lihat itu bukan bintang yang paling jauh, mungkin cara berpikir ala bible mengatakan demikian karena bukan berdasarkan sain tapi berdasarkan kesaksian indra manusia yang lemah seperti mata, bukan hanya bumi yang kita pijak dan langit yang hanya kita lihat bintang-bintang itu saja sebenarnya alam raya ini, para peyakin bible mungkin beranggapan bintang-bintang itu letaknya berada di ujung langit atau batas akhir alam raya ini. Padahal ayat itu sudah menjelaskan penglihatan orang kafir itu salah, bintang-bintang dan bulan itu hanya berada pada langit yang paling rendah, masih ada lagi langit yang lebih jauh lagi.
Jadi bisa dipahami bukan semua yang terdekat itu berada pas dihapan kita, atau berada hanya beberapa centi dari kita, misalnya begini:
Ada truk yang dijejerkan sebanyak tujuh buah truk yaitu mulai dari truk pertama kedua ketiga hingga ketujuh, tiap truk berjarak 10 mil, itu jarak yang cukup jauh bukan, artinya jarak truk pertama dengan kedua berjarak 10 mil, truk kedua dan ketiga 10 mil dan seterusnya, nah jika anda berada pada jarak 15 mil dari truk pertama, nah jika saya mengatakan truk pertama adalah truk terdekat dengan anda apakah saya salah? Mungkin logika berpikir ala bible akan mentertawakan saya, jadi logika berpikir ala bible hanya digunakan untuk yang keliatan oleh mata, maka truk pertama akan dikatakan truk yang paling terjauh dari anda. Karena mata anda sudah tidak mampu lagi melihat truk kedua, ketiga dan seterusnya…tapi jika saya menggunakan logika berpikir ala Quran maka saya bicara bukan dengan indra saya yang lemah tapi dengan ilmu pengetahuan, saya menggunakan tropong, ternyata truk pertama memang jauh tapi truk pertama itulah yang terdekat dengan anda. Karena ada truk yang lebih jauh lagi yaitu truk kedua, dan ada lagi truk yang paling terjauh yaitu truk ketujuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar