7 Feb 2011

Menjawab Fitnah Bahwa "Rasulullah adalah seorang perampok karena pernah merampok rombongan kafilah Abu Sufyan"

Sesungguhnya apa yang dilakukan pleh Nabi dan Para Sahabat bukanlah sebuah perampokan atau pembegalan. Mari kita lihat kilas balik kisah sebenarnya, yaitu ketika Nabi dan para sahabat terpaksa meninggalkan rumah dan dan harta mereka, agar mereka tidak lagi menjadi sasarann penyiksaan oleh kaum musyrikin. Namun hijrah itu tidaklah cukup bagi kaum kafir Quraisy, mereka juga mengambil alih semua harta dan rumah-rumah mereka, lalu menjualnya. Sampai-sampai kediaman Nabipun tak lepas dari sasaram kebuasan mereka.

Untuk lebih jelasnya tentu kisah Shuhaib Ar-Rumi dapat menjelaskannya. Ketika itu ia dilarang untuk berhijrah, kecuali jika ia menyerahkan seluruh hartanya kepada orang-orang kafir itu (Shuhaib Ar-Rumi adalah salah satu sahabat Nabi yang mempunyai banyak harta). Lalu Shuhaib Ar-Rumi tetap memutuskan untuk berhijrah, meskipun ia harus melepaskan seluruh harta bendanya. Maka tatkala Nabi melihat beliau sampai di kota Medinah, beliau berkata: "Jual beli yang menguntungkan wahai Abu Yahya, Jual beli yang menguntungkan," (yakni jual beli adalah akad serah terima, maka dengan berhijrah berarti Shuhaib Ar-Rumi telah menyerahkan hartanya kepada kaum musyrikin dan menerima keridhaan Allah, dan akad itu menguntungkan baginya karena keridhaan Allah pasti lebih besar nilainya daripada harta yang ditinggalkan).

Lalu jika anda diserang orang lain dan seluruh harta benda yang anda miliki juga diambilnya, apakah ketika ada kesempatan bagi anda untuk mengambilnya kembali apa yang telah direbutnya dapat disebut merampok atau membegal?

Sepertinya para penuding itu seharusnya banyak berkaca pada kitab suci mereka sendiri yang mana banyak sekali diterangkan tentang pembunuhan terhadap anak-anak kecil dan orang tua, pembakaran kota-kota, penculikan dan pemerkosaan terhadap kaum wanita, bahkan Alkitab juga menuding Nabi Daud sebagai perampas istri orang.

Berikut ini adalah dalil-dalilnya:

Yesaya_13:
(15) Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang.
(16) Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan isteri-isteri mereka akan ditiduri.

Hakim-hakim_21:
(20) Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
(21) Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

Yosua_10:
(40) Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.

Yosua_8:
(8) Segera setelah kamu merebut kota itu, haruslah kamu membakarnya; sesuai dengan firman TUHAN kamu harus melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu."

2_Samuel_3:
(12) Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu."
(13) Jawab Daud: "Baik, aku akan mengadakan perjanjian dengan engkau, hanya satu hal kuminta dari padamu, yakni engkau tidak akan menghadap aku, kecuali jika engkau membawa lebih dahulu Mikhal, anak perempuan Saul, apabila engkau datang menghadap aku."
(14) Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin."
(15) Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais.
(16) Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia.


Dan Bukti bahwa kata lelaki yang dimaksud pada dalil diatas adalah suaminya, Alkitab juga menyebutkan kata yang sama ketika bercerita tentang Siti Hawa, yaitu:

Kejadian_3:
(6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.


Wallaahu a'lam.




Tidak ada komentar: